kepingan puzzle yang hilang

Semua tentang perasaanku

Beginilah orang yang merugi, seperti aku. Aku selalu memendam rasa ini untukmu, aku tak pernah ingin kamu mengetahui perasaanku. Aku takut jika kamu tau perasaanku , kamu akan menjauhi aku. Lebih baik aku menahan rasa sakit ini karena memendam rasa padamu dari pada kamu menjauhiku.

Saat kamu bercerita kepadaku tentang perasaanmu kepada orang lain, hatiku teriris pedih, sakiit, sakiit sekali. Sakitnya melebihi orang yang dicambuk. Aku tak tau harus berkata apa padamu saat itu. Aku kaget. Aku kecewa, aku merasa diriku sama sekali tak berhaarga di depanmu. Padahal hanya aku yang selalu temani harimu. Aku yang selalu hadir untukmu. Aku orang yang dapat mengerti kamu, mau menerima apa adanya kamu.

Nasi sudah menjadi bubur. ketika cintaku harus berhenti dengan tragis. cintaku harus bertepuk sebelah tangan saat ku tau kau menyukai dirinya. Aku tak kuasa untuk menahanmu, aku tak berhak untuk memaksakan cintaku. Aku ikut bahagia jika melihatmu bahagia, aku sedih ketika kau bersedih. Tapi , apakah kau mengerti tentang perasaanku ? hargailah aku, walaupun sebentar saja. Aku juga manusia. Aku bisa saja berpura-pura tersenyum di hadapanmu tetapi hatiku menangis merelakanmu.

Tau kah kau sejak kapan aku menyukaimu ? aku pun tak tau kapan pastinya. Perasaan itu muncul begitu saja padamu, tumbuh dari lubuk hati yang paling dalam. Mengalir begitu saja seiring waktu berjalan. Kita banyak melalui hari-hari bersama. Tapi, apa kau tak merasakan arti kehadiranku untukmu ? apakah kau hanya menganggap aku sebagai teman biasa ?

Aku tau, bahwa diriku tak sesempurna dirinya yang memiliki banyak kelebihan dibanding aku. Dia lebih cantik, tinggi semampai, putih, dll. Sedangkan aku ? aku hanya orang sederhana, tidak seperti dia. Aku pun punya banyak kekurangan dibanding dia. Hanya 1 hal yang membedakan aku dan dia, aku bisa mencintaimu dengan tulus, sedangkan dirinya tidak.

Ketika cinta itu hadir, tanpa disadari aku rela berkorban apapun demi kamu. Berkorban waktu dan perasaan. Ku habiskan waktuku hanya untuk menunggu balasan cinta darimu yang tak pasti. Tak pasti kau akan membalasnya. Tak pasti kapan cinta itu akan hadir. Perasaanku menggantung bagai awan dilangit yang berarak tak tentu arah. Tak tau kapan akan menjadi mendung, tak tau kapan akan turun menjadi hujan, dan tak tau kapan akan kembali menjadi awan.

Aku terjerambab dalam ketidak berdayaanku. Aku ingin bahagia denganmu, tapi itu semua tak akan terjadi. Tak akan menjadi nyata, dan akan menjadi hayalan semata. Aku tak pernah menyesal pernah mencintaimu, meskipun harus melukai perasaanku sendiri. Aku terjerat dalam sepi. Tak bisa untuk membuka hati untuk orang lain, karena hatiku Cuma ada 1. Hatiku hanya untukmu.

Aku tau, hidup ini akan indah pada waktunya, tapi entah kapan. Aku juga hanya menginginkan yang terbaik dari semua ini. Aku tak mau jika kau mencintaiku karena terpaksa, aku tak mau melihat kau “pura-pura” mencintaiku karena kasihan. Aku tak butuh dikasihani. Tak mengapa , bila pada akhirnya kau tak bisa membalas cintaku. Dalam sisa umurku, aku ingin melihat kau temukan kebahagiaanmu, aku ingin kamu mendapatkan cinta yang tulus dari orang yang kamu cintai. Aku ingin kamu bisa membahagiakan orang itu. Aku ingin kamu tak menyianyiakan orang itu. Jagalah dia sepenuh hatimu. Karena kamu tak pernah merasakan jadi orang yang “tersia-siakan” perasaannya.

Semoga kau mengerti, entah sampai kapan,,,,,,,,,,,
by : ifronia fitriani khotimah

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE

Laporan Praktikum Uji Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada Makanan