Kau Sudah Tahu Jawabannya , Pergilah

“kau sudah tahu jawabannya , pergilah”
Terasa berbeda, memang berbeda semenjak kau tak disini. Entahlah. Aku bingung, mungkin lebih dari bingung. Aku tak tahu bagaimana harus menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti ini. Setelah kau pergi , ya setelah kau pergi. Memang , sakit bercampur cinta, benci bercampur rindu, musnah bercampur harap. Tapi apa daya , apa yang bisa aku lakukan ? APA ?

Pagi itu, tak ku temui lagi pesan singkatmu, tak kutemui lagi candaan kecil darimu, tak kutemui lagi foto lucumu, tak kutemui lagi kata-kata singkat yang menyejukkan hatiku, semuanya tak kutemui lagi. Saat itu, aku pun bertanya pada diriku, “secepat inikah?” , “Oh Tuhan, aku belum terbiasa seperti ini” , “Tuhan, akan seperti inikah seterusnya, selamanya?” biarkan waktu yang menjawab.

Sembunyikan setiap air mata yang menetes, berharap ini tidak nyata, berharap ini tak akan terjadi, berharap kau kan kembali. Entahlah, sepertinya konyol sekali berharap seperti itu. Terasa perih, saat ku tak lagi bisa berucap rindu padamu, tak bisa lagi mendengar ceritamu, tak bisa lagi bercanda denganmu. Lagi lagi aku bertanya , aku bisa apa?

Memang sulit sayang, melupakan seseorang yang ku cinta sepertimu bukan perkara mudah. Apalagi harus mengubur semua yang telah kita lalui. Ah, mengapa diriku menjadi melankolis seperti ini, entahlah.

Harus bagaimana lagi, bahkan aku masih sering sekali membaca history chat kita. Aku masih sering mengingat janji janji kita, masih mengingat rasa pelukan terakhirmu, masih jelas sekali mengingat suaramu, cara tertawamu, semuanya.

Aku tak mengerti , apa yang membuatku memberanikan diri untuk mengungkapkan padamu tentang apa yang kurasa setelah kau pergi, sebenarnya aku bukan seseorang yang mudah mengakui perasaan, dan kau tau itu bukan? . aku takut, kau akan benar benar pergi, aku takut cintamu musnah, aku takut semua perasaanmu berubah.


Hari ini , tepat 2 minggu setelah aku mengungkapkan sebagian kecil isi hatiku , sepertinya tidak ada satupun tanda-tanda kau akan membalasnya. Jangankan membalas, untuk membacanya saja mungkin kau sudah malas tak ada hasrat :’) seakan akan kau berkata "kau sudah tahu jawabannya, pergilah!"

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE

Laporan Praktikum Uji Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada Makanan