Berbagi Cerita : Menikmati Pesona Savana Gunung Butak Malang (bagian 2)

Lanjutan dari postingan sebelumnya , hehe ^^. Selamat membaca dan menikmati kisah perjalanan saya.

Saya mulai membaca satu per satu tentang pendakian menuju gunung butak. Dan di salah satu artikel tersebut, bercerita jika jalur pendakian bakalan melewati kebun teh. Saya mulai tertarik nih, karena saya belum pernah sama sekali main main ke kebun teh. Trus saya nanya lagi tuh sama sahabat saya "kamu daki gunung butak lewat jalur mana?" trus dia balas "nanti lewat jalur Panderman Fro, ayo kamu jadi ikut gak? ikut aja yaa" . Nah, sampai kira-kira jam 3 sore, saya belum memberi kepastian bakalan ikut atau enggak. Masih bimbang. Dan setelah itu , saya masih sempat tidur sore. Saat bangun tidur, dan melihat ternyata banyak bbm masuk dari sahabat saya, inti percakapannya dia tetap ngajak saya untuk daki gunung butak. Disini saya dilanda bingung tingkat tinggi (eciiah), pada saat itu , saya mencoba menghubungi salah satu rekan saya yang satu kelas di kampus. Saya mengajaknya untuk ikut mendaki ke gunung butak dan mengiming-imingi dia denga foto - foto savana gunung butak. Padahal posisi saya saat itu , saya belum konfirmasi ke sahabat saya mau ikut atau tidak. 

Tidak terasa , adzan maghrib berkumandang. Artinya hari mulai beranjak malam. Saya masih bingung, ikut atau tidak, kuat atau tidak, mengingat saya sudah vakum mendaki selama 10bulan dan belum ada persiapan. Saya sempat tidak yakin jika ikut mendaki dengan persiapan yang sangat minim sekali. Dan mengingat pada waktu itu masih musim hujan , dan fyi di daerah Malang, setiap hari diguyur hujan. Sempat kepikiran, aduh gimana nih kalo daki gunung musim hujan pasti track nya makin sulit (meskipun belum pernah tahu bagaimana track ke gunung butak). Disaat seperti ini, rekan saya di kampus belum bisa saya hubungi lagi , mungkin karena dia juga tentor privat , atau mungkin sedang di jalan atau ada jadwal ngeprivat. Saya mencoba menelponnya dan bilang "ayo gimana nih kita ikut atau enggak, menurutku lumayan bagus sih pemandangannya" dan pada percakapan di telepon itu pula rekan kampus saya bilang "oke aku ikut asal kamu ikut". Lumayan lah nambah temen 1 lagi untuk mendaki. 

Setelah rekan kampus saya berkata seperti itu, saya coba buka bbm lagi. Nge PING sahabat saya yang ngajakin daki, dan akhirnya saya bilang kalau saya ditambah rekan kampus saya mau ikut. Dan dia kasih info kalau rombongannya berangkat dari Sidoarjo sekitar jam 8an. Saya bingung, jam 8 malam ? Whaaaatt ? Ini udah jam setengah 7 malam dan saya belum menyiapkan apapun ! wow! . Saya bbm lagi tuh sahabat saya "eh gimana nih logistik buat kita, kompor, gas, tenda , dll ?" trus dia balas "udah tenang, udah disiapin semua. Kamu bawa perlengakapan pribadimu saja." nah setelah dia bilang begitu , saya baru ingat kalau tas carrier saya ada di rumah. bukan di kosan. Ahh mati lah. Bingung mau pake tas apa untuk bawa perlengakapan mendaki saya. Tapi untungnya di kos ada tas ransel harian atau daypack , yah mungkin bisa cukup untuk bawa perlengkapan. 1 set pakaian ganti, 1 set  perlengkapan pribadi. Dan saya memutuskan menunggu sahabat saya di kos rekan kampus saya. 

Di kosan rekan saya, ternyata dia sama sekali belum melakukan persiapan (jedeeeeeng -_-) dia nanya , eh kita bawa apa aja sih? dan saya jawab, udah, bawa aja 1 pakaian ganti, obat pribadi, perlengkapan pribadi. 

Sembari menunggu jemputan dari sahabat saya, saya tiduran sebentar di kosannya. Dan kira-kira jam setengah sepuluh malam , ada bbm masuk dari sahabat saya. 
"ku jemput dimana? aku sudah masuk di Kota Malang". 
Nah, karena posisi saya saat itu ada di kosan rekan saya , saya bilang "jemput aja di daerah jalan Surabaya, kamu tau gak?"
"Gak tau, itu lewat mana?" jawab dia
"aduh , pake gps atau google map aja, jalan Surabaya , ku tunggu dekat Telkom". Sedikit panik karena sahabat saya belum terlalu hapal daerah Kota Malang. Akhirnya , saya dan rekan kampus saya keluar kos , sembari menunggu. 
"Kalo dari matos lewat mana?" tanya dia lagi. Maklum lah ya, di Malang  udah terkenal tuh Matos. 
"Dari matos kamu lurus aja ke jalan arah ke Kota Batu , nanti kalo ke Batu belok kanan, Kalo Jalan Surabaya belok kiri. Setelah belok kiri, ntar ketemu pertigaan ke arah jalan Surabaya, nanti kutunggu di pertigaan jalan." 
Sekitar 10 menitan, ada mobil hitam berhenti didepan saya dan rekan saya. Ternyata itu sahabat saya. Tanpa pikir panjang , yasudahlah kita berdua masuk ke mobil tsb. Di dalam mobil, ternyata sudah ada beberapa teman saya yang lain dari Sidoarjo. Total yang akan mendaki ada 7 orang, 3 orang cewek dan 4 orang cowok.

Perjalanan pun dimulai. Rombongan kami berjalan menuju arah Batu. Disini, saya sama sekali tidak mengingat jalan yang kami lalui , belok mana arah mana. Benar-benar tidak hapal jalan (memalukan -_-) . Pada akhirnya rombongan kita memasuki gang , tidak terlalu sempit sih, cukup untuk dilaui mobil. Jalannya mulai menanjak, naik turun , berbelok-belok, dan taraaa tiba lah kami di pos pendakian gunung butak dan panderman. Rombongan kami sampai di pos tsb kira" pukul 11 malam. Angin berhembus, dan saya merasakan udara disekitar mulai dingin. Dan petuga pos pendakian bertanya "mau daki kemana?" , salah satu menjawab "Gunung Butak pak." . Bapak tersebut menyarankan rombongan kami agar beristirahat sejenak , dan menyarankan agar mulai mendaki jam 4 atau sebelum subuh. Kami memutuskan untuk mendaki sebelum subuh, dan kali ini kami beristirahat di pos pendakian. 
(bersambung...)


nah , bonus foto groufie cewek-cewek pendaki gunung butak hehe. Yang paling depan ,itu Ayun, sahabat sejak awal SMA , suka daki, sudah melalang buana di gunung gunung .
Yang di tengah itu, rekan sekelas di kampus. Atlit bulutangkis, udah ku anggap seperti sodara sendiri. Sering main bareng dia juga. Dan saya yang paling belakang.
Foto ini diambil di padang savana gunung butak hehe.

Jangan lupa kalo mau liat liat foto perjalanan saya , di instagram.com/ifronia gak digembok kok ig nya :p

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE

Laporan Praktikum Uji Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada Makanan