Berbagi Cerita : Menikmati Pesona Savana Gunung Butak Malang (bagian 3)

jangan bosen dulu yaa bacanya hehe. Kalo gak dibaca juga gakpapa sih... telat update nih maaf yaaa :D (entahlah mau minta maaf sama siapa hehe , pokonya maafin yaa)

Lanjutan cerita ...

Oh iya nih , lupa. Sampai belum sempat ngenalin personel pendakian gunung butak satu satu hehe. Ada saya (Ifro) , Rindha , Ayun, Mas Alfi, Mas Dani, Mas Agus , dan Pakde serta ditambah satu pendaki lagi yang sempat kami kenal saat di pos pendakian. Kami berdelapan memutuskan untuk memulai pendakian sebelum shubuh. Dan pada pukul 4 , kami memulai perjalanan. Diawali dengan doa agar perjalanan kami selalu dalam lindungan-Nya dan selamat pergi - pulang. 

Start sebelum shubuh, udara disekitar track awal pendakian terasa dingin sekali. Seringkali saya memasukkan tangan saya kedalam saku jaket saya. Dan saat bernapas pun mengeluarkan uap seperti asap. Jalur track awal sangat mudah dilalui. Jalan berpaving yang sedikit naik dengan kanan dan kiri jalan merupakan perkebunan warga. Dan setelah setengah jam berjalan, track yang kami lalui bukan jalan berpaving lagi, namun jalan setapak yang berbatu serta bila hujan akan sangat licin jika dilalui. Kami terus berjalan dan sesekali mendengar suara aneh. Dan menurut penduduk setempat , suara yang kami dengar merupakan suara monyet liar yang menghuni gunung panderman. Mengingat jalur yang kami lalui adalah jalur pendakian gunung Panderman. Tak lama kemudian , kami menghentikan perjalanan sejenak karena adzan shubuh berkumandang. Kami memutuskan untuk beristirahat sambil menunggu matahari terbit. Satu persatu dari kami mulai menurunkan ransel dan carrier , mencari botol air mineral untuk segera diteguk. udaranya dingin sekali , namun kami berkeringat mengingat kami telah melewati track yang berbatu dan tidak terlalu menanjak. 

Subhanallah , akhirnya kami bisa menikmati pesona matahari terbit , yah kalo bahasa gaulnya sunrise gitu ahaha. Tempat kami beristirahat tepat menghadap ke timur, dan kami bisa menyaksikan langsung sang surya menampakkan cahayanya. Udaranya masih dingin , namun tak sedingin pada saat awal pendakian kami. Kira-kira pada pukul 6 kami melanjutkan perjalanan kami. Track yang dilalui makin lama makin sempit , sehingga hanya cukup dilewati satu orang saja. Namun , setelah melewati track tersebut , tibalah kami di suatu tempat. Eiiittsss , ini belum sampe puncak yaa , masih lama :D.

Nah, kami mulai memasuki kawasan rimba yang cukup rimbun , tumbuhannya masih hijau berembun membuat udara sekitar juga nyaman, teduh rasanya. Sinar matahari saja tidak mampu menembus rimbunnya tumbuhan pada track kali ini. Sayangnya , saya tidak mengetahui , tumbuhan apa yang tumbuh pada track kali ini.Bukan pepohonan yang berbatang besar sih , namun seperti tumbuhan dengan diameter batangnya kira-kira 1cm - 2cm. Sungguh memalukan bila saya tak mengetahui tumbuhan ini -_- . Tumbuhan ini tumbuh dengan baik di sebelah kanan dan kiri track pendakian. Jalurnya sedikit menanjak , dan dilihat dari jenis tanahnya, termasuk tanah liat kering, namun apabila terkena hujan pasti akan sangat licin saat dilalui.

Setelah berjalan menyusuri track yang rimbun , kami tiba di pos pendakian 1 kira-kira pukul 8 pagi. Tiba di pos pendakian 1 , ada 1 tenda berdiri di pos 1 ini. Namun, tak ada orang sama sekali di pos 1. Kami pikir , mungkin orang-orang ini sedang beristirahat di dalam tenda. Di pos 1 ini , ada 2 jalur track pendakian. Jalur pertama (membelakangi tenda), track yang menanjak. Dan jalur kedua (belok kanan) , merupakan track yang cukup datar. Kami bingung karena di pos 1 ini tidak ada satupun palang tanda arah jalur mana yang harus kami lalui jika ingin menuju gunung butak. Akhirnya kami memutuskan untuk mengambil jalur yang kedua. Nekat sih memang , karena tak ada satupun tanda arah. Jalur yang kami pilih ini , track awalnya cukup ringan, sedikit menanjak , dan sedikit menurun. Di kanan kirinya merupakan tanaman perdu. Yang perlu kami waspadai , pada tanaman perdu ini banyak sekali lintah di dedaunan. Dan salah satu teman saya , Rindha , sempat ada 1 lintah menempel di bahu kanannya. Kami , sontak kaget. Tiba-tiba parno masing masing , geli rasanya kalau tiba-tiba ada lintah yang menempel di badan kami.

Kemudian, setelah berjalan agak lama, kurang lebih 40an menit, kami merasa bahwa kami salah jalur. Mengapa ? karena kami tidak menemukan jejak-jejak bekas sepatu pendaki lain di track yang kami lalui ini. Kami mulai bingung, dan sempat memutuskan untuk berjalan terus menyusuri track  jalan setapak ini. Pada akhirnya , kami tiba di ujung dari jalan setapak. Tak ada jalan lain yang bisa kami lalui. Kami merasa ini merupakan ujung dari track ini. Karena didepan kami merupakan jurang yang cukup dalam. Salah satu rombongan kami , akhirnya mencoba menuruni jurang ini dan meminta agar kami tetap menunggu sampai dia kembali. Kira-kira 10 menit menunggu , dia kembali lagi. Sontak kami bertanya ,
"gimana tracknya ? bisa dilewatin gak?" kami bingung
"tracknya gak bisa dilewatin nih, gak ada bekas jejak sepatu juga. Mungkin kita salah jalur!" katanya.

Whaaatttt ? Apaaaaa ? salah jalur ? padahal kita sudah melewati track ini cukup jauh, Namun kenyataannya pahit (eciee). Sesegera mungkin kami balik arah, dan mempercepat langkah kami untuk kembali ke pos pendakian 1. Benar-benar boros tenaga dan kami harus melewati kawasan yang banyak lintahnya -_- .

Karena , kami berjalan dengan kecepatan yang ekstra , sampai lagi di pos pendakian 1. Kami menemukan pemandangan yang berbeda disini :D . Akhirnya ada pendaki lain yang sedang memasak mie instan disini. Sepertinya pendaki ini merupakan orang yang tadi sedang beristirahat di tenda. Kami pun bertanya pada pendaki lain di pos 1 ini.
"mas, jalur mana sih kalau mau ke gunung butak ? yang ke atas atau belok kanan ?" kami bingung.
"ambil jalur atas mas mbak , kalo yang belok kanan gaktau itu arah kemana". jawab pendaki lain.

Gimana kalo kalian dapet jawaban seperti ini ? Nyesek gak ? Sedih gak ? Galau gak ? ahahaha. Pantas saja, ternyata betul. Kami salah arah. Capek sih. Kami membuang energi kami selama lebih kurang 2 jam ini dengan sia-sia.

Nah , segini aja dulu cerita perjalanannya. Maaf gak ngasih foto sekalian , soalnya foto-foto pendakian gunung butak ada di laptop yang dirumah. Ini ngetiknya aja pinjam laptop sodara. Harap maklum ya :D :( lagi liburan nih hehehe.
yasudah, ini aja dulu update-an-nya. Disambung lagi nanti kalo Ifro udah balik dari liburan ^.^

Jangan lupa kalo mau liat liat foto perjalanan saya , di instagram.com/ifronia gak digembok kok ig nya :p

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE

Laporan Praktikum Uji Karbohidrat, Protein, dan Lemak pada Makanan